Demo Omnibus Law Ketutup Habib Rizieq Pulang Kampung

Headline, Nasional183,444 views

JAKARTA – Aksi tolak Omnibus Law Cipta Kerja pada 10 November tidak semeriah seperti aksi demo sebelumnya. Sebelumnya, aksi tersebut luber, tumpah ruah dan mengakibatkan aparat kewalahan menghadapinya.

Tepat dihari Pahlawan itu, gerakan demo tolak Omnibus Law oleh beberapa elemen massa mulai dari buruh, mahasiswa, petani hingga elemen masyarakat tersebut pun meredup.

Tragisnya, kalah pemberitaan dengan kedatangan Imam Besar Habib Rizieq Shihab yang pulang kampung ke Indonesia.

Juru Bicara Gebrak, Jumisih menyebut diperkirakan akan ada 10 ribu massa yang bergabung untuk mengepung Istana Negara hari ini. Mereka akan melakukan longmarch dari titik kumpul di kantor ILO (International Labour Organization) ke Istana Negara.

“Iya benar, rencana ada sekitar 10 ribu massa, ini atas nama GEBRAK, jadi ada buruh, petani, mahasiswa, pemuda, perempuan juga,” kata Jumisih kepada media.

Namun, kenyataannya estimasi massa tidak sampai pada angka 10 ribu, jauh lebih menurun ketimbang sebelumnya. Malahan lovers Habib Rizieq lah yang justru memadati Bandara Soekarno Hatta. Mereka sangat antusias menjemput hingga Bandara Soekarno-Hatta pada pagi hari hampir dibikin lumpuh.

Saking ramainya massa simpatisan yang berdatangan, jalan akses menuju bandara lewat Jalan Tol Prof. Soedyatmo pun macet panjang sejak dini hari tadi. Situasi bandara pun penuh dengan kerumunan massa. Tak cuma itu, akses menggunakan kereta bandara pun ikut lumpuh. Kondisi-kondisi tersebut bahkan membuat beberapa penerbangan harus ditunda alias delay.

Kurangnya persiapan pengamanan dan terlalu meremehkan ditengah Pandemi Covid-19, justru simpatisan Habib Rizieq numpuk unjuk gigi di Bandara Soeta. Bahkan muncul viral penampakan Pramugari, calon penumpang menarik koper dan ransel jalan kaki menyuri jalan tol menuju Bandara.

Dua fenomena ini, seharusnya masing-masing bos baik bos buruh maupun bos FPI haruslah saling mengingatkan kepada pengikutnya untuk tertib menjalankan protokol kesehatan dengan menerapkan 3 M.

“Jangan lupa COVID,”

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *