Jateng – Pengasuh MT Al Maimuniyah Wonopringgo PeKalongan Kyai Ahmad Muzamil berpesan agar lembaga pendidikan untuk usia dini yakni Pondok Pesantren (Ponpes) wajib menanamkan nasionalisme cinta tanah air Indonesia, menjaga persatuan, kesatuan.
“Mengingat Ponpes sebagai pendidikan usia dini yang yang akan berdampak besar dan membentuk karakter santri selanjutnya,” tegas Kyai Ahmad Muzamil.
Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Tausyiah Kebangsaan yang digelar oleh Himpunan Alumni Santri Lirboyo (HIMASAL) Jateng di MT Al Maimuniyah Jl. Truntum No.10, Klego Pekalongan Jawa Tengah dengan tema “Pondok pesantren sebagai basis pendidikan menangkal intoleransi, radikalisme dan terorisme”, Sabtu (2/9).
Kyai Ahmad Muzamil juga mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga persatuan kesatuan, jangan mudah terpecah belah menjelang pagelaran Pemilu 2024.
“Mari jaga persatuan, jangan terpecah belah,” katanya lagi.
Dirinya juga sepakat untuk bersama-sama mengantisipasi kaderisasi maupun doktrinasi penyebaran kebencian, Intoleransi dan radikalisme bahkan menjadi teroris.
Sementara itu, Majelis Pengurus Wilayah HIMASAL Jawa Tengah KH. Ali Al Fuadi, SPdI menuturkan bahwa dalam agenda Muktamar Sufi Internasional, ulama sufi perwakilan berbagai negara di dunia sepakat memprioritaskan memperkuat lembaga pendidikan untuk melawan radikalisme dan terorisme.
Bahkan, kata Kyai Ali, Habib Lutfi menyampaikan tidak waktunya lagi berbicara khilafahisme, sebab hal itu tidak akan membawa kemajuan.
“Sudah waktunya kita mampu mencetak kader-kader pendidikan yang mampu sebagai tokoh pendidikan Internasional,” pungkasnya.
Disela-sela acara juga dilakukan santunan kepada anak yatim piatu dan ditutup dengan doa.