Garut – Serikat Petani Pasundan (SPP) merupkan organisasi petani yang menolak segala bentuk provokasi dan adu domba yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa terjadi.
Hal ini diungkapkan oleh Agustiana selaku Sekjen SPP Pasundan pada sambutanya dalam deklarasi menolak provokasi, isi sara dan politik identitas guna mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif.
Deklarasi ini dilaksanakan di Aula Sekretariat SPP Pasundan Garut Provsinsi Jawa Barat yang dihadiri pengurus SPP Pasundan, tokoh adat ,tokoh masyarakat, tokoh Pemuda dan ormas, Jumat(29/09).
Menurut Agustiana selaku Sekjen SPP, dirinya menyatakan bahwa kader SPP sangat cinta kedamaian dan tidak ingin terpecah bela diadu domba dan dihasut.
“Serikat Petani Pasundan merupakan organisasi petani yang memiliki program advokasi dan edukasi dalam hal agraria, apalagi SPP baru merayakan Hari Tani Nasional sehingga semangat reforma agraria menjadi motivasi untuk SPP mendukung kebijakan pemerintah dan menolak segala bentuk provokasi,” ujarnya.
Sekjen SPP menambahkan, anggota SPP hingga saat ini mencapai 15. 000 orang di beberapa Kabupaten di Jawa Barat, selain itu SPP memberikan keleluasaan kepada para kader dalam hal politik karena SPP menolak politik identitas.
Ketua Harian SPP Pasundan Garut Deni mengungkapkan “Deklarasi ini tentunya meningkatkan kembali nilai nilai luhur bangsa. Banyaknya provokatif, isu sara dapat memecah belah bangsa,” tegasnya.
Deni mengajak kepada warga untuk tidak mudah terprovokasi oleh sekelompok orang yang suka mengadu domba maupun politik identitas.