Jakarta – Presiden ke 7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan ancaman pembunuhan dari seorang wanita yang videonya beredar di YouTube.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Relawan Pasukan Bawah Tanah (Pasbata) Jokowi, David Febrian. Ia menyebut pihaknya bakal melaporkan ancaman pembunuhan ini ke Bareskrim Polri.
“Nanti tim legal kami yang (akan) melaporkan ke Bareskrim. Biar ditelusuri. Kalau pikir saya tidak ada asap kalau enggak ada api. Nanti, kan polisi bisa mengusut,” tuturnya.
Lebih lanjut, David menyebut jika seseorang boleng mengkritisi, namun dengan cara yang baik, bukan dengan kebencian berujung pengancaman pembunuhan.
“Kita boleh mengkritisi seseorang, boleh. Tapi kalau sudah kayak gitu apakah itu kritis? Kan itu kebencian dari diri dia sendiri. Benci Bapak (Jokowi) dan keluarganya,” kata dia, di Solo, Jawa Tengah, Selasa, 22 Oktober 2024.
Dalam keterangannya, David menyebut pihaknya juga akan mempolisikan pihak-pihak terkait di balik berlangsungnya acara tempat wanita itu mengancam akan membunuh Jokowi.
Diketahui, salah satu yang ikut terseret adalah Pakar Hukum dan Tata Negara, Refly Harun, yang diketahui hadir dalam acara tersebut.
“Kami mengingatkan yang mengancam bunuh Jokowi akan dilaporkan ke polisi buat efek jera. Jokowi sekarang sudah menjadi warga masyarakat biasa,” katanya.
Bukan cuma pengancam dan pihak yang terlibat dalam acara (termasuk Refly Harun), Pasbata juga bakal melaporkan pihak yang memfasilitasi acara tersebut.
Sebagai informasi, Pasbata merupakan sekumpulan relawan yang tergabung untuk melindungi dan melaporkan pihak-pihak yang mengganggu Jokowi.
Sebelumnya, mereka juga telah melaporkan Pakar Telematika Roy Suryo atas pernyataannya yang menyebut jika Wakil Presiden Gibran Rakabuming sebagai pemilik Fufufafa.
Laporan itu disampaikan Pasbata pada 27 September 2024 lalu. Mereka menyebut jika mantan Menteri Pemuda dan Olahraga tersebut telah menyebarkan berita bohong atau tidak benar.